Sabtu, 09 Januari 2010

Kategori Syarhu Ushulil Iman 7/11

Ahad, 24 Muharram 1431 H / 10 Jan 2010

IMAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

Bagian Ketiga dari Empat Tulisan [3/4]



[3]. Mengimani Uluhiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Artinya, benar-benar mengimani bahwa Dia-lah ilah yang benar dan satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Al-Ilah artinya "al ma'luh", yakni sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan serta pengagungan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." [Al Baqarah: 163]

" Artinya : Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [Ali Imran: 18]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Lata, Uzza, dan Manat yang disebut sebagai Tuhan, namun tidak diberi hak uluhiyah.

Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya …." [An Najm : 23]

Setiap sesuatu yang disembah selain Allah, uluhiyahnya adalah batil.

Allah Ta'ala berfirman.

" Artinya : (Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah,
Dia-lah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru
selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." [Al Hajj : 62]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman tentang Nabi Yusuf yang berkata kepada dua temannya di penjara.

"Artinya : Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?
Kamu tidak mkenyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah)
nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu …." [Yususf : 40]

Oleh karena itu para rasul alaihimussalam berkata kepada kaum-kaumnya:

"Artinya : Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan
selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?"
[Al Mu'minuun : 32]

Orang-orang musyrik tetap saja mengingkarinya. Mereka masih saja mengambil tuhan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka menyembah meminta bantuan dan pertolongan kepada tuhan-tuhan itu dengan menyekutukan Allah.

Pengambilan tuhan-tuhan yang dilakukan orang-orang musyrik ini telah dibatalkan oleh Allah dengan dua bukt i:

[a]. Tuhan-tuhan yang diambil tidak mempunyai keistimewaan uluhiyah sedikitpun, karena mereka adalah makhluk, tidak dapat menciptakan, tidak dapat menarik kemanfaatan, tidak dapat menolak bahaya, tidak memiliki hidup dan mati, tidak memiliki sedikitpun dari langit dan tidak pula ikut memiliki keseluruhannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan." [Al Furqan: 3]

"Artinya : Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, melainkan bagi rang yang telah diijinkan-Nya memperoleh syafaat …." [Saba': 22-23]

"Artinya : Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala- erhala itu tidak dapat memberi pertolongan." [Al A'raaf : 191-192]

Kalau demikian keadaan tuhan-tuhan itu, maka sungguh sangat tolol dan sangat batil bila menjadikan mereka sebagai ilah dan tempat meminta pertolongan.

[b]. Sebenarnya orang-orang musyrik mengakui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah satu-satunya Robb, Pencipta, yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Mereka juga mengakui bahwa hanya Dia-lah yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat melindungi-Nya. Ini mengharuskan pengesaan uluhiyah (penghambaan), seperti mereka mengesakan rububiyah (ketuhanan) Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

"Artinya : Hai manusia, sembahlah Robbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [Al Baqarah: 21-22]

" Artinya : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang
menciptakan mereka?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?" [Az-Zukhruf : 87]

" Artinya : Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab, "Allah." Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Robb kamu yang sebenarnya. Tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?" [Yunus: 31-32]


[Ditulis ulang dari: Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: li Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone,halaman: 26-30]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=847&bagian=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar