Sabtu, 09 Januari 2010

Kategori Syarhu Ushulil Iman 2/11

Ahad, 24 Muharram 1431 H

PENDAHULUAN

SYARHU USHULIL IMAN [PRINSIP-PRINSIP DASAR KEIMANAN]


Segala puji Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, serta bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri serta perbuatan-perbuatan buruk kami. Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada satupun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tidak ada satupun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Tuhan yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Selamat sejahtera semoga melimpah kepadanya, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala, tentang asma-asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya.

Ilmu tauhid juga merupakan kunci jalan menuju Allah Subhanahu wa Ta'ala serta dasar syariat-Nya. Oleh karena itu para rasul bersepakat untuk mendakwahkannya kepada seluruh umat manusia.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." [Al Anbiyaa: 25].


Allah Subhanahu wa Ta'ala menyaksikan keesaan pada diri-Nya. Demikian juga para malaikat dan ahli ilmu.

Allah berfirman :

"Artinya : Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [Ali Imran : 18]

Jika ilmu tauhid sedemikian pentingnya, maka setiap muslim tentu wajib memperhatikannya dengan mempelajari dan mengajarkan, dengan berfikir dan beritikad agar dapat mendirikan dienullah di atas dasar yang benar, serta untuk menenangkan jiwa dan mendapatkan kebahagiaan sebagai buah dan hasilnya.


[Disalin dari kitab Syarhu Ushulil Iman, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone, halaman:7-8]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=702&bagian=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar